Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Meniti Langkah Mewujudkan Sekolah Islam yang Efktif dan Bermutu Refleksi Memaknai Tahun Baru Hijriah 1433 H

Written By admin on Friday, December 2, 2011 | 10:15 PM

Untuk mengawali tulisan singkat ini perlu kiranya kita membaca pendapat Anis Matta yang ditulis dalam bukunya yang berjudul ”Model Manusia Muslim, Pesona Abad 21  (2004), bahwa Model Manusia Muslim, Pesona Abad 21 yang bisa diandalkan harus memenuhi tiga kualifikasi, yaitu afiliasi, partisipasi, dan konstribusi. Dalam hal kontribusi Ia mengungkapkan seorang muslim harus mempunyai spesialisasi dalam satu bidang keilmuan/profesi tertentu untuk berkontribusi bagi kemaslahatan umat manusia.
Dalam konteks inilah Yayasan Ulil Albab Batam berupaya memberikan kontribusi riel terhadap atas problematika yang dihadapi masyarakat Batam. Khususnya permasalahan dibidang pendidikan yakni melalui pendirian SMPIT Ulil Albab. Sudah barang tentu pendirian SMPIT Ulil Abab adalah bagian yang tidak terpisahkan dari visi utama dari Yayasan Ulil Albab Batam yakni dakwah Islam.
SMPIT Ulil Albab mengusung visi Mewujudkan Sekolah Islam yang Ektif dan Bermutu dengan cita-cita Membentuk Insan muttaqin, cerdas, berakhlak, terampil dan berkarakter, telah memasuki tahun kedua usianya. Di usianya yang masih sangat muda SMPIT Ulil Alabab tak pernah berhenti untuk terus belajar dan berbenah. Sebagai lembaga yang baru lahir kami sangat menyadari bahwa jalan untuk menggapai cita dan asa masih sangat panjang layaknya meniti jalan panjang yang tak berujung. Namun hanya satu yang membuat energi itu takkan pernah habis yakni adanya satu keyakinan bahwa dipenghujung jalan itu telah menanti janji-janji Alloh.
Dua tahun bukanlah waktu yang cukup untuk membicarakan hasil dari sebuah  proses pendidikan, apalagi pendidikan dalam konsep islam terpadu yang tidak hanya sebatas transfer of knowledge  ataupun transfer of training. Melainkan upaya (proses) menumbuhkan, mengembangkan ( tarbiyah) potensi (fitrah) manusia menuju manusia yang ”mulia”. untuk mengemban amanah mulia yaitu manjadi ”duta” Alloh SWT di atas muka bumi (Khalifatullah fil Ardl ). Masalah kebehasilan biarlah itu menjadi domain dari stakeholder (orang tua, para siswa dan masyarakat), untuk memberikan penilain secara obyektif.
Sebagai sebuah lembaga yang baru lahir, kekurangan tentulah sesuatu yang wajar, mengingat lembaga ini memang didirikan melalui proses panjang, yang hanya bermodalkan idealisme dan keyakinan serta semangat untuk berkontribusi. Meski demikian tentunya hal ini bukanlah merupakan pembenaran untuk bersikap pasif tanpa berupaya secara maksimal untuk selalu berusaha berbenah menutup berbagai kekurangan. Yayasan Ulil Albab sebagai lembaga payung hukum yang menaungi semestinya berada di garis terdepan untuk menggalang sumberdaya dan semua potensi yang bisa optimalkan untuk mengejar berbagai ketertinggalan. Melalui momentum tahun baru Hijriah ini sudah semestinya semua pihak melakukan evaluasi sekaligus menyusun rencana-rencana strategis untuk menyambut dan mengisi tahun ini dengan kerja-kerja yang lebih berkualitas.
Ada empat masalah pokok yang semestinya menjadi fokus perbaikan bagi yayasan ditahun baru ini yakni pertama adalah masalah pengelolaan. Bicara pengelolaan, maka 'backbone'-nya, tulang punggungnya adalah guru. Guru menjadi pihak yang sangat sentral dalam mentransformasi muatan pendidikan dalam bentuk karakter anak didik. Harus diakui bahwa perhatian masalah yayasan atas masalah ini masih sangat jauh dari kondisi yang ideal. Sudah saat guru mendapatkan hak-haknya agar dapat lebih optimal dalam mengawal proses pendidikan ini. 
Yang ke-dua adalah adanya komitmen lembaga baik yayasan maupun semua unit di bawahnya (TKIT,SDIT dan SMPIT) untuk mewujudkan penyelenggaraan lembaga yang memenuhi unsur-unsur akuntabilitas. Hal ini penting untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja lembaga sebagai syarat terciptanya lembaga berkredibilitas tinggi. Sekaligus sebagai jawaban atas tuntutan kepuasaan publik terhadap pelayanan pendidikan yang diselenggarakan. Rumusan ini ini bukanlah tujuan akhir dari praktik pengelolaan lembaga yang akuntabel, tetapi merupakan faktor pendorong lahirnya kepercayaan (trust) dan partisipasi yang lebih tinggi dari pihak-pihak lain dalam hal ini orang tua siswa dan masyarakat luas kepada lembaga. Bahkan, boleh dikatakan bahwa akuntabilitas baru sebagai titik awal menuju keberlangsungan manajemen lembaga yang berkinerja tinggi.
Masalah pokok yang ketiga adalah berkaitan dengan penyediaan fasiltas-Fasilitas pendidikan yang representatif. Keberhasilan pendidikan tidak bisa dipisahkan dari ketersediaan faslitas penunjang yang memadai. Tanpa ini sehebat apapun konsep yang dijalankan tidak akan menuai hasil yang maksimal. Perlu langkah-langkah yang cepat, tepat dan cerdas untuk sesegera mungkin mencari solusi atas berbagai kekurangan terhadap fasilitas sekolah. Keterbatasan finansial menjadi jawaban klasik atas problem ini. Dan sudah bukan jamanya lagi untuk pasrah dengan keadaan. Namun perlu langkah-langkah yang lebih proaktif mencari solusi. Upaya pertama yang bisa dilakukan yayasan antara  lain adalah melakukan pemetaan potensi internal maupun eksternal yang memungkinkan untuk dikembangkan sebuah unit bisnis yang dapat memberikan suport atas kebutuhan pendanaan lembaga (mengambil contoh Mutiara Duri dengan bisnis hotel sapi-nya). upaya kedua yakni yayasan harus mulai keluar dalam artian menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional yang concern terhadap masalah pendidikan.
Terakhir yang perlu dipahami adalah, bahwa sesungguhnya pendidikan merupakan tanggungjawab semua pihak termasuk di dalamnya adalah orang tua siswa.Orang tua siswa adalah pihak yang sangat perkepentingan langsung terhadap kondisi sekolah. Karena ini menyangkut keberhasilan proses pendidikan putra-putri mereka. Oleh karena itu perlu dipahami bahwa partisipasi orang tua tidak hanya sebatas menyelesaikan kewajiban keuangan bulanan semata. Namun lebih jauh dari pada itu adalah keterlibatan secara proaktif dalam melakukan pengelolaan sekolah serta kontribusi dalam mencari solusi atas berbagai  permasalahan yang dihadapi oleh sekolah. Pemahaman ini menjadi sangat penting, ditengah-tengah umumnya pemahaman orang tua bahwa segala permasalahan yang menyangkut fasilitas merupakan domain atau tanggungjawab yayasan semata. Tentunya pemahaman yang demikian ini perlu diluruskan.
Oleh sebab itu sudah saatnya kepada semua pihak untuk menyatukan visi dan misi, menata langkah dan gerak dalam mengawal laju dari lembaga pendidikan ini. Demi kepentingan bersama, demi anak-anak tercinta. Agar cita dan asa semua pihak akan lahirnya generasi islam yang cerdas, intelek dan religius dapat menjadi kenyataan.

Muhamad Wahyudi.S.Pd. M.Si
Kepala SMPIT Ulil Albab
10:15 PM | 0 comments

WELCOME GUYS

Hopefully this blog can bring benefit to anyone taking the time to visit this blog. To be sure, the spirit no matter how small, remains a strength for us to work. We do not have to force yourself to achieve good results too, because no matter how small our contribution, it could still be measured from the benefits provided to others. If you have question about this blog or want to give me feedback, please contact me on pakmiftah[at]yahoo.com